Aku merindukanmu ma...

Mama… yang melahirkan aku kedunia dengan penuh perjuangan…

Mama…yang memberikan air susunya ketika aku menangis kelaparan..

Mama…yang menjagaku siang dan malam…

Mama…yang mengantarku sekolah untuk pertama kalinya…

Aku menangis…mama jangan tinggalin aku….

Dan mama menuruti mauku. Mama ikut tinggal disekolah sampai aku pulang..

Mama…suka sekali masak ayam semur..rasanya gak ada yang ngalahin semur buatan mama…

Kalau aku makannya diemut, mama marah…aku dicubit…

Mama…yang ngajarin aku matematika…

Disuruh menghafal perkalian sampai ngelotok kering…

Kalau gak hafal disabet pakai rotan penggebuk kasur…

Mama orangnya gengsian…selalu bantah kalau orang-orang bilang kita berdua mirip..

Mama galak…aku takut sama mama…

mama sakit…

mama harus dicuci darah seminggu tiga kali…

jarum besar sebesar lubang pipet selalu masuk ke nadi mama…

hatiku hancur setiap melihat mama anfal…

dan lega kalau mendapatkan nafas mama masih ada…

hey…anak perempuan mama sudah gadis..

ini hari pertama haidku..

walaupun sedang sakit mama buat sendiri nasi kotak syukuran untuk dibagi-bagi ke tetangga…



sebelas tahun kemudian….



kini aku sudah tumbuh dewasa….

Tanpa mama…

Aku selalu merindukan mama…

Merindukan kegalakan mama…masakan mama…perhatian mama atas semua barang-barang yang aku kenakan…

Semoga ketika nanti aku menikah…mama bisa tersenyum dari surga…

Dan bangga…

Bahwa aku berhasil melewati ini semua dengan kuat…

Tanpa mama….









Terima kasih ma… you know, I love you meskipun mama galak…

Menikah??

hmmmm...salut!!!



Udah lama gak posting atau curhat-curhatan di blog nih. Karena lagi menikmati masa-masa cinta lama bersemi kembali kayaknya. hehehe...eh gak juga kok. Karena emang lagi gak ada yang mau dicurhatin. Sekarang sih curhatnya sama pacar... ^__^. Sombong....mentang-mentang udah balikan lagiiii. Bukannya sombong, tapi lg memanfaatkan suasana yang masih hangat-hangatnya. Hampir setahun lho saya tidak merasakan ada yang memperhatikan, ada yang nelponin selama berjam-jam lamanya, ada yang ngucapin selamat tidur atau sekedar menanyakan "lagi apa?"...Itu semua saya rindukan selama beberapa bulan belakangan ini.


Banyak pro dan kontra atas kembalinya dia kepada saya. Apalagi dari pihak saya yaitu teman-teman dekat. Mereka menentang dengan lantang. Tetapi maafkan saya teman-teman. Saya masih sangat mencintainya dan saya memaafkan dia secara keseluruhan. Dia berjanji dengan sungguh-sungguh dan ingin membuktikan kalau dia gak akan mengulangi kesalahan dan dia merencanakan suatu keseriusan.


Topik keseriusan yang sekarang sedang saya bahas bersama pacar adalah sebuah PERNIKAHAN. bbbbrrrr....sedikit merinding. Oh Gosh, nikah???


Saya membayangkannya agak sedikit geli. Oh, ternyata saya sudah cukup umur ya untuk membahas hal yang sangat serius seperti ini. Soalnya saya masih berasa umur 18 tahun terus. Padahal umur saya 5 tahun lebih tua dari itu. Apakah saya sudah siap? Oke, siap atau tidak siap saya harus menyikapinya dengan dewasa. Karena saya bukan anak perempuan yang berumur 18 tahun lagi.


PERNIKAHAN


Apakah menikah itu harus mengeluarkan biaya yang mahal dan mewah untuk sebuah perayaan? Ataukah hanya pemuasan gengsi semata?


Menurut saya tidak harus. Untuk apa kita mengadakan perayaan yang mewah dan mahal tetapi kehidupan pernikahan kita selanjutnya tidak sangat menyenangkan. Dan ujung-ujungnya kata perceraian yang terlontar. Lebih baik perayaan yang sederhana tapi bermakna dikehidupan selanjutnya.


Menikah, bersatunya seorang laki-laki dan perempuan dalam suatu ikatan lahir batin yang sah menurut agama dan hukum negara setempat. Dan setelah itu tercipta suatu kehidupan baru dan masalah baru yang akan siap mengahadang dua anak manusia ini. Tercipta kehidupan baru, terbentuknya suatu kelompok kecil yang didalam terdiri dari dua orang yang saling mengasihi dan mengembangkannya dengan melahirkan beberapa keturunan. Yaitu manusia baru. Manusia baru yang menjadi tanggung jawab orang tuanya agar bisa diterima dunia sebagai makhluk sosial yang berguna. Wow, saya tidak dapat membayangkan betapa menakjubkannya memiliki keturunan dari rahim saya sendiri.


Muncul masalah baru, yah dalam sebuah pernikahan pasti terdapat beberapa kerikil yang harus dilewati. Masalah tersebut berasal dari beberapa aspek. Entah itu masalah finansial, masalah perbedaan yang harus dapat bersatu, masalah antar saudara, adanya perselingkuhan dan lain-lain. Ngomongin masalah perselingkuhan, itu pasti menjadi momok paling menakutkan untuk saya. Saya pernah sempat berpikir untuk tidak menikah karena alasan ini. Semoga saja ini tidak akan terjadi dimasa depan saya.


Keadaan saya sekarang belum bekerja. Hahahaha…berani-beraninya membicarakan pernikahan. Tapi kan ini suatu rencana. Entah tahun depan ini bakal terlaksana atau tahun depannya lagi. Saya sudah bosan dan capek hidup sendiri. Sudah tiga tahun lamanya saya hidup terpisah dari orang tua dan adik. Bahkan pacar saya jauh alias kita ngejalanin long distance relationship. Hhh…mengenaskan.


Saya berdoa kepada Allah SWT agar doa saya setiap malam ini terlaksana. Dan Allah memberikan rejeki yang cukup untuk kita berdua. Untuk awal niat ini dan selanjutnya. Amiin…. Oh iya….saya mau nanya dengan pacar saya itu…






Apakah kamu sudah mantap dengan saya?? :)





Quote of the day....

''You can close your eyes to hide the things you don't want to see, but you can't close your heart to hide the things you don't want to feel.''

Tidak Ada Lagi Ruang Kosong...

ini adalah saya dan mantan pacar yang sekarang menjadi pacar saya lagi. Tidak diduga setelah lost contact selama hampir setahun kita ternyata dijodohkan kembali. Dia menunjukkan keseriusannya untuk kembali lg dengan saya. Dan sekarang masuk tahun keempat kebersamaanya. Welcome home darling...horeeeee ruang kosongnya udah ada penghuninya. home sweet home ya beb...hihi...

semoga betah.... :)

Berapa banyak air mata untuk menciptakan pelangi

Hujan pun tak kunjung reda. Bahkan sepertinya badai di luar sana makin menggila. Suara pohon yang makin tekoyak terdengar sangat jelas. Inilah sesuatu yang disebut “alam yang meluapkan emosi”.

16.30
Harusnya Azizah sudah sampai di rumah. Tapi entah apa yang membujuknya untuk menuju ke kedai kopi yang sedang Booming itu. Padahal sebelumnya belum pernah ia datang ke kedai kopi. Bahkan mencoba mmerasakan kopi saja sebelumnya belum pernah.
Dengan pede-nya ia melenggang masuk menuju meja pelayan. Di sebutnya sebuah menu yang di sebut Caramel Machiato. Setelah membayar ia bergegas menuju sepasang meja dan kursi yang ada di pojok kedai.
Dari sana ia bisa memandang leluasa keadaan kota yang diguyur hujan. Orang – orang berlarian hilir mudik menghindari terpaan hujan yang mulai bersahabat. Sepasang kekasih yang sedang meneduh di bawah atap sebuah ruko tua. Seorang ibu yang sedang menuntun anaknya melawan hujan di bawah naungan payung berwarna biru.
“romantis, indah, unforgetable”, gumam nya dalam hati.
Sesaat kemudian otak di kepala nya memutar banyak adegan-adegan dalam perjalanan hidupnya selama ini. Ketika ia bersama sang bunda. Ketika ia sedang bermain dengan riangnya bersama teman-temannya. Ketika ia merayakan ulang tahunnya yang genap berusia 17. Ketika ia dengan riangnya berteriak “YES !!” ketika ia dinyatakan lulus dari kampus. Dan, ketika ia sedang berteduh di bawah atap kanopi sebuah kedai kopi dan bertemu dengan seorang pria yang bisa membuatnya jatuh cinta dalam 15 menit.
Tiba-tiba saja air matanya mengalir pelan di pipinya. Sebelum sampai pada lesung pipinya, buru-buru ia menyeka air mataitu.
-------------------------------------------------------------
-CAFE BENGAWAN SOLO open 24 hours- ( 5 tahun yang lalu )

“kenapa harus kehujanan sih ?!”, pekik Azizah.
“hadohhhh, mana bisa ke kampus kalo lepek gini ?! Tega banget sih hujannya. Turun kok gak bilang-bilang dulu. Kalo bilang kan, gue bisa siap-siap dulu. Minimal sms kek ?!”, gadis itu menggerutu makin tak tentu.
Tiba-tiba pria di sebelahnya menyahut, “mungkin hujannya lagi kehabisan pulsa mbak, nyari wartel jauh. hehehe.”
“hahaha. bisa aja si mas.”, balasnya.
“kalo mau ke kampus, ini saya ada stok kaos kering di tas.”, pria itu menawarkan kaos yang telipat rapi.
“tenang, steril kok. Gak ada sumber panu atau penyakit kulit lainnya. Soalnya baru saya beli tadi. hehehe”, lanjut pria itu.
“wah, yakin nih gak apa apa ? terus saya ngembaliin nya gimana ?”, Azizah bingung.
“Suatu saat kita akan ketemu lagi. Kalau memang ditakdirkan kaos itu untuk saya, akan kembali ke saya. Jika bukan, ya rezeki anda”, pria itu menjelaskan.
“Saya Azizah”
“Saya Rizki. Nama yang hebat”, sahut Rizki.
“nama kamu juga bagus, mudah-mudahan rezekinya juga banyak. amin”, Azizah menjawab.

Setelah 15 menit menunggu akhirnya hujan pun memberi mereka kesempatan untuk segera beranjak dari tempat itu. Melanjutkan pekerjaan yang mereka tunda selama 15 menit.
--------------------------------------------------------------

Setengah Jam Azizah menunggu hujan reda di dalam kedai kopi. Sesuai dugaan, sedikitpun Caramel Machiato-nya tak tersentuh. Ia hanya membeli agar dapat berteduh di dalam kedai kopi.
Setelah puas dengan flash back nya, Azizah mengeluarkan telepon genggam dari tasnya. Dengan cekatan ia ketik sebuah pesan singkat. Setelah itu ia kembali menaruh telepon genggamnya di dalam tas. Lalu, ia keluarkan sebuah kertas diagnosa dari rumah sakit. Di surat itu tertulis :

ALZHEIMER’S DISEASE (POSITIVE)

Airmata pun kembali mengalir perlahan di pipinya. Kembali dengan cekatan pula ia menyeka air matanya. Di luar, hujan sudah mulai reda. Samar-samar Azizah melihat pelangi di kejauhan dari balik jendela kedai. Dan, ia pun menyimpan sedikit senyum di balik wajahnya.

“Ibu, aku tahu kau memberiku nama Azizah bukan dengan tanpa alasan. Kau memberiku nama itu agar aku menjadi wanita yang kuat. Terima kasih ibu, aku akan selalu cinta ibu sampai kapanpun.”
Setelah bergumam dalam hati, ia pun beranjak dari tempat duduknya, keluar dari kedai kopi.
------
-DI BELAHAN BUMI YANG LAIN-

“Tringgggg”, sebuah telepon genggam berdering di atas meja.
“Rizki, hape lo bunyi tuh !”, teriak seorang pria.
Rizki mengambil telepon genggamnya. Di lihat ada sebuah pesan singkat yang masuk ke inbox nya.


From : Azizah
Message
Ketika tiba saatnya aku tidak ingat siapa kamu, tetaplah percaya dan yakin bahwa aku masih mengenalmu, aku masih mencintaimu, kamu masih di hatiku. Dan selalu katakan padaku jika kamu bertemu aku, bahwa untuk membuat pelangi tidak cukup hanya dengan matahari, tapi juga hujan. Tetaplah mencintaiku. :)
with love.





PS: written by Ayex LM

up